Selasa, 15 Februari 2022

Media Kartu Huruf Perekat dari Kain Flanel untuk Mengenalkan Huruf Pada Anak

 

Bermain Sambil Belajar Menggunakan Kartu Huruf

Taman Kanak-kanak merupakan lembaga pendidikan formal mencakup pada pembinaan anak usia dini yang menitikberatkan pada peletakan dasar ke arah pertumbuhan dan perkembangan fisik (koordinasi motorik halus dan kasar), kecerdasan (daya pikir, daya cipta, kecerdasan emosi, kecerdasan spiritual), sosio emosional (sikap dan perilaku serta agama) bahasa dan komunikasi, sesuai dengan keunikan dan tahap-tahap perkembangan yang dilalui oleh anak usia dini. 


Salah satu tingkat pencapaian perkembangan yang sangat penting bagi anak usia dini adalah mengenal huruf. Hal ini penting sekali karena mengenal huruf merupakan pengetahuan dasar bagi anak sehingga anak mampu mengenal tulisan dan kata yang ada disekitarnya. Mengenal huruf juga sangat penting bagi anak dalam mendukung perkembangan bahasa terutama pada lingkup perkembangan keaksaraan. Maka dari itu dalam mengenal huruf dibutuhkan media pembelajaran sebagai pendukung dalam kegiatan belajar mengajar. Media pembelajaran ini merupakan alat bantu yang memudahkan guru dalam menyampaikan materi pembelajaran kepada anak.

Adapun menurut Henry Guntur Tarigan, mengenal huruf adalah suatu proses yang dilakukan untuk memperoleh pesan yang hendak disampaikan melalui kata-kata/ bahasa tulis. 

Media yang digunakan adalah media kartu huruf. Menurut Ambarini dalam Arizqa, kartu huruf adalah kumpulan kartu yang didalamnya berisi huruf-huruf dari a-z (kapital dan kecil) dan diberi gambar serta kata untuk mendukung anak untuk paham dan hafal huruf abjad dari a-z. 

Media ini digunakan untuk dapat membantu anak dalam mengenal atau mengetahui huruf dan bentuknya, membedakan huruf, dan mencoba menyusunnya menjadi sebuah kata. Permainan kartu huruf ini memiliki berbagai kelebihan yaitu permainan kartu huruf ini dapat dikreasikan dengan beberapa cara bermain, media ini mudah dibuat dan sederhana, serta memberi kebebasan kepada anak untuk menyusun kata sesuai dengan gagasannya.

Berdasarkan observasi awal di TK Kristen Harapan Bagi Bangsa, dalam pembelajaran terdapat anak yang masih kesulitan dalam mengenal dan menyebutkan simbol huruf yang dituliskan atau diperlihatkan guru, dengan kata lain masih banyak terdapat anak yang kesulitan dalam mengingat huruf yang telah diajarkan oleh guru.

Permasalahan tersebut tidak terlepas dari berbagai faktor. Hal ini, guru sangat berperan dalam mengenalkan huruf kepada anak dan sebaiknya guru harus memperhatikan faktor dominan yang dapat mempengaruhi pengenalan huruf pada anak seperti, media pembelajaran yang diterapkan oleh guru agar dapat mengenalkan huruf kepada anak seoptimal mungkin.

Pada kenyataan banyak orang tua dan guru yang kurang kreatif dalam menggunakan media pembelajaran yang bervariatif sehingga dapat menarik minat belajar bagi anak didik. Padahal banyak media sederhana atau alat peraga yang bisa dibuat oleh guru menggunakan media barang bekas atau daur ulang.

Salahsatu media Kartu huruf tempel berikut sangat mudah dibuat oleh guru dan orang tua untuk memberikan minat belajar bagi anak didik. Pembuatan Media tersebut dengan menggunakan bahan yang mudah dijangkau alat dan Bahan tersebut adaha ; Gunting, Kain Flanel, Lem, dan Perekat kain.

Cara pembuatan media tersebut adalah :

1. Potong kain Flanel ukuran 30 x 30 cm sebagai latar media lalu ditempelkan perekat kain 

2. Benntuk pola Hururf a-z dengan kain flanel lalu digunting dengan rapi

3. Bentuk pola gambar (kendaraan, buah-buahan, dan benda-benda yang dekat dengan anak) pola tersebut digunting dengan rapih

4. Pola Huruf dan Gambar ditempelkan perekat kain menggunakan lem

Cara penggunaan media kartu huruf perekat dari kain flanel :

 Guru / orang tua memberikan contoh penggunaan media kartu perekat dan bagaimana merekatkan kartu dan gambar pola pada latar kain flanel 

 Anak menempelkan hururf secara berurutan pada kain flanel (a-z)

 Anak bebas memilih pola gambar lalu menempelkan kata sesuai dengan pola gambar tersebut

Tujuan penggunaan dari media tersebut adalah agar dapat meningkatkan minat belar anak didik dalam mengenal huruf. Melalui media tersebut anak didik dapat belajar sambil bermain dengan kegiatan yang menyenangkan sehingga kegiatan pembelajaran tidak menjadi beban dan juga pembelajaran tidak harus menggunakan Buku dan pensil saja.

Setelah dilakukan pembelajaran menggunakan media kartu huruf perekat dari kain flanel kegiatan pembelajaran pengenalan huruf kepada anak di TK Kristen Harapan Bagi Bangsa menjadi menyenagkan, kegiatan pembelajaran yang dilakukan dengan pendekatan bermain dapat meningkatkan pengenalan huruf kepada anak secara signifikan. Oleh karena itu media pembelajaran ini kiranya dapat memberikan sumbangsi bagi para pendidik dan orang tua.

Oleh : Tertius, S.Pd

Senin, 18 Juni 2018

YAYASAN MENARA KASIH BANGSA MENYELENGGARAKAN ACARA LULUSAN ANAK DIDIK TA. 2018


Jakarta 7 Juni 2018 Yayasan Menara Kasih Bangsa  mengadakan acara perpisahan  dan pelepasan anak didik tahun anggaran 2017/2018  TK Menara Serafim angkatan Ke 6 dan TK Cahaya Kasih angkatan ke 4. Acara Wisuda tahun ini mengangkat tema” Anak Bangsa Berkarakter Pancasila” acara yang bertepatan dengan Bulan Lahirnya Pancasila Sakti merupakan momentum untuk penghayatan kembali nilai-nilai Pancasila. Nuansa keberagaman terpancar dari busana adat  berbagai suku di Indonesia yang dikenakan wisudawan/ wisudawati sebagai bentuk penanaman rasa cinta tanah air sejak dini kepada anak didik dalam karakter Pancasila.

                             Foto: undangan

Acara tersebut dipimpin oleh Mc Ibu Herdawati Sianjuntak S.Th. wisudawan/ wisudawati di persilahkan untuk memasuki ruangan acara, Para hadirin di persilahkan berdiri untuk menyanyikan lagu Indonesia Raya yang di pimpin oleh paduan suara Menara Serafim. Sebagai bentuk keberagaman suku, dan agama Doa pembukaan di pimpin oleh Ibu Ustazah Sari dengan doa secara muslim.

                                           foto: Ustazah Sari
                       
Acara ini diramaikan dengan berbagai pentas seni dari anak didik yaitu ; tarian khas Batak tari Tor tor  yang di tampilkan oleh TK Menara Serafim, Tarian Maumere Yang di bawakan Oleh TK Cahaya Kasih. Penempilan anak-anak dengan gaya lugu, polos dan lucu memukau para undangan  dan orang tua.  Pujian, gelak tawa dan tepuk tangan  mengiringi penampilan anak tersebut. Merupakan Suatu kehormatan Acara ini di hadiri oleh Pdt. Hendroto Halim selaku Pengawas YMKB, Ibu Ustazah Sari, perwakilan RT 04 Kapuk dan seluruh orang tua murid dari masing- masing sekolah.
                              foto: tari Tor-tor

Ketua YMKB Pdt. Daniel Sugeng Adi Suprapto dalam sambutannya menyampaikan terimakasih kepada orang tua murid yang telah mempercayakan sekolah binaan YMKB sebagai tempat belajar anak. Seperti diketahui bulan juni merupakan bulan lahirnya Pancasila oleh karena itu Ketua YMKB mendefenisikan sejarah singkat perumusan Pancasila, Beliau menyampaikan bahwa pancasila lahir karena ada kebesaran hati dari para pendiri bangsa yang mau menerima berbagai keberagaman, pancasila sudah final dan tidak bisa tergantikan, pancasila merupakan ideologi yang sangat tepat untuk menyatukan segenap bangsa ini. Beliau melanjutkan bahwa hanya dengan pendidikan kita bisa menjaga pancasila oleh karena itu sekolah dan orang tua harus terus menanamkan nilai-nilai karakter pancasila kepada anak didik sejak dini.

                             Foto: Pdt. Daniel

Selanjutnya kesan dan pesan yang mewakili orang tua murd TK Menara Serafim di sampaikan oleh Mama Merlin . Dalam sambutan tersebut beliau menyampaikan terimaksasih kepda Yayasan yang telah menyelenggarakan lembaga pendidikan anak usia dini di lingkungan mereka, Beliau berterimakasih kepada para dewan guru dengan sabar telah mendidik anaknya sehingga bisa berhasil dari yang dulunya belum bisa apa-apa sekarang bisa menjadi anak yang cerdas dan berkarakter.
                              foto: Mama merlin

Pada acara tersebut orang tua murid dari Robby Hablih menyampaikan sambutan mewakili orang tua murid TK Cahaya Kasih. Ia  sangat berterima kasih kepada YMKB yang telah membuka layanan pendidikan umum pada TK CK sehingga anaknya bisa menimba ilmu. Selanjutnya Mama Robby sangat berterima kasih karena anaknya menjadi anak yang berkarakter dan berilmu dari belum tau menjadi bisa baca dan tulis sejak belajar di TK CK. beliau berterima kasih kepada dewan guru yang dengan penuh dedikasi telah mendidik anaknya. Dan beliau menyampaikan harapannya agar sekolah yang ada dibawah binaan YMKB terus berkembang.

                              Foto: Mama Roby

Selanjutnya laporan  akademik dari Ka. TK Menara Serafim  Ibu. Ester Marbun, M.PdK dalam laporan dan sambutan tersebut beliau menyampaikan terimaksaih kepada orang tua murid yang telah mempercayakan lembaga pendidikan Menara Serafim sebagai tempat belajar yang tepat bagi anak nya, beliau menyampaikan laporan akademik tentang penerimaan jumlah murid pada tahun ini sangat banyak anak didik, selama proses pembelajaran satu tahun anggaran ini Tk menara serafim telah melakukan pelayanan pendidikan semaksimal mungkin. Ibu ester menyampaikan bahwa  anak didik Menara Serafim selalu menghafalkan pancasila setiap hari sebelum memulai pembelajaran dan melakukan pembiasaan karakter yang baik. Beliau juga menyampaikan terimaksasih kepada tim Guru yang selalu kompak dan mendukung dalam mencerdaskan anak Bangsa.
                                             foto: Ester Marbun, M.Pdk


Sambutan dan laporan akademik dari Ka. TK Cahaya Kasih Tertius, S.Pd, MM dalam sambutan tersebut mengucapkan penghargaan yang setinggi- tingginya kepada para dewan guru yang telah meluangkan waktu tenaga dengan penuh dedikasi mendidik anak Bangsa. beliau berterimakasih kepada orang tua murid yang telah mempercayakan dan memilih Lembaga Pendidikan kami sebagai tempat pusat belajar. Beliau menyampaikan bahwa permasalahan anak sangat kompleks, anak yang dulunya menjadi korban sekarang beralih menjadi pelaku kekerasan dan tindakan kriminal. Bangsa ini sedang mengalami dekgradasi moral mulai dari kalangan elit sampai kepada Masyarakat bawah tanpa memandang usia. perkembangan industri Teknologi sangat mempengaruhi setiap lini kehidupan oleh karena itu orang tua dan sekolah perlu menjadi tempat untuk mendidik anak bangsa dalam karakter pancasila sehingga Generasi kita mampu beradaptasi dalam setiap peradaban .
                                            foto: Tertius, S.Pd, MM


Puncak dari acara tersebut adalah prosesi dan pelantikan wisuda yang dimuali dari TK Menara Serafim Anak didik dipanggil satu-persatu kedepan sambil disebutkan cita-cita mereka terlihat keceriaan di raut wajah anak didik bahwa ada harapan masa depan bagi mereka. Setelah penerimaan patung dan ijazah tanda kelulusan, para wisudawati/ wisudawan dari TK Menara Serafim menyanyikan lagu Tas Merah dengan penuh Khikmad anak-anak menghayati lagu yang menceritakan jasah seorang guru dalam mendidik.

Selanjutnya Prosesi pelantikan TK Cahaya Kasih. Anak didik dipanggil satu-persatu kedepan sambil disebutkan cita-cita mereka. Setelah menerima Patung dan Ijazah anak-anak menyampaikan ikrar wisudawan/ wisudawati yang isinya janji , bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, cinta tanah air, mengamalkan ilmu yang didapat, mematuhi norma yang berlaku, dan menjunjung tinggi nama lembaga TK Cahaya Kasih. Selanjutnya wisudawan menyanyikan lagu Harapan Masa Depan yang menceritakan doa orang tua, perjungan dan harapan dari orang tua tentang masa depan anaknya.

Acara Selanjutnya Dan doa restu bagi wisudawan yang disampaikan oleh Pdt. Daniel Sugeng Adi Suprapto dalam doanya beliau menyampaikan permohonan kepada Tuhan agar anak didik yang diwisudakan selalu beriman teguh, berilmu, berahlak, memiliki masa depan yang gemilang dan menjadi anak yang berbakti pada orang tua, Bangsa dan Negara.

Akhir dari acara ini Doa Penutup di sampaikan Oleh Pdt. Hendroto Halim dalam doanya beliau menyampaikan permohonan kepada Tuhan agar anak-anak yang di luluskan menjadi anak yang berkarakter, berilmu, dan beliau memberkati orang Tua murid agar menjadi orang tua yang baik dalam mendidik anaknya. Selanjutnya beliau meyerahkan perjalanan pulang para orang tua dan wisudawan kedalam tangan Tuhan.
                               Foto Bersama

TK Menara Serafim dan TK Cahaya Kasih “Mendidik Anak Beriman Teguh, berkarakter terpuji, dan berilmu teruji”.

Sabtu, 20 Mei 2017

Merajut Kebhinekaan Pelepasan Anak Didik Ta. 2016/2017 Yayasan Menara Kasih Bangsa

Penutupan tahun ajaran 2016/ 2017 Yayasan Menara Kasih Bangsa  mengadakan acara perpisahan  dan pelepasan anak didik  TK Cahaya Kasih angkatan ke 3 dan  TK Menara Serafim angkatan Ke 5. Wisuda ini merupakan momentum yang bertepatan dengan Hari kebangkitan Nasional tanggal 20 mei. Nuansa keberagaman terpancar dari busana adat  berbagai suku di Indonesia yang dikenakan wisudawan/ wisudawati sebagai bentuk penanaman rasa cinta tanah air sejak dini kepada anak didik dalam merajut kebhinekaan.
Acara tersebut dipimpin oleh Mc Ibu Herdawati Sianjuntak S.Th. wisudawan/ wisudawati di persilahkan untuk memasuki ruangan acara seperti di ketahui bahwa tempat yang di gunakan untuk prosesi pelantikan wisuda tersebut memimjam ruanga ibadah Gereja Bethel Apostolik dan Profetik.  Para hadirin di persilahkan berdiri untuk menyanyikan lagu Indonesia Raya yang di pimpin oleh paduan suara Menara Serafim. Sebagai bentuk keberagaman suku, dan agama Doa pembukaan di pimpin oleh Ibu Ustazah Sari dengan doa secara muslim sangat indah keberagaman itu ketika mendengar Sholawat yang di lantunkan.
Acara ini diramaikan dengan berbagai pentas seni dari anak didik yaitu ; tarian khas papua Yamko Rambe dan Tarian Go Green yang di tampilkan oleh TK Menara Serafim, Tarian Merah Putih Yang di bawakan Oleh TK Cahaya Kasih. Penempilan anak-anak dengan gaya lugu, polos dan lucu memukau para undangan  dan orang tua.  Pujian, gelak tawa dan tepuk tangan  mengiringi penampilan anak tersebut.
Merupakan Suatu kehormatan Acara ini di hadiri oleh Ibu Pdt. Mary Hartanti, D.Min selaku pendiri Yayasan Menara Kasih Bangsa, Pdt. Hendroto Halim selaku Pengawas YMKB, Ibu Ustazah Sari, Ibu RT 04 Kapuk dan seluruh orang tua murid dari masing- masing sekolah.
Ketua YMKB Pdt. Daniel Sugeng Adi Suprapto selain sebagai ketua Yayasan beliau yang selalu aktif dalam Organisasi Grejawi,  sebagai penyiar di stasiun Radio Heartline, dan host mimbar Agama Kristen dan lintas agama di TVRI. dalam  sambutannya beliau menyampaikan terimakasih kepada orang tua murid yang telah mempercayakan sekolah binaan YMKB sebagai tempat belajar anak. Beliau mendefenisikan visi sekolah yang berfokus pada beriman teguh sesuai kepercayaan masing-masing, berilmu teruji, dan berkarakter terpuji. Karena wisuda ini bertepatan dengan Hari kebangkitan Nasional Pdt Daniel mengurai sedikit sejarah perjuangan bangsa yang dimulai dari masuknya Kerajaan Hindu Budha, Kerajaan Islam, dan kerajaan Kristen yang sempat ada di larantuka NTT. Beliau menjelaskan bahwa semua golongan ikut andil dalam kemerdekaan ini. Politik adu domba yang diciptakan penjajah mengkotak-kotakkan masyarakan pada golongan-golonga tetentu sehingga sehinga lahirlah organisasi sosial yang di prakarsai oleh Budi utomo yang hari ini kita kenal sebagai Hari Kebangkitan Nasional. Beliau melanjutkan bahwa kita patut bersyukur menjadi bagian dari negara ini sekolah dan orang tua harus terus menanamkan nilai-nilai kebangsaan dan cinta tanah air kepda anak didik sejak dini.
Selanjutnya kesan dan pesan yang mewakili orang tua murd TK Menara Serafim di sampaikan oleh Bpk. Gusnadi. Dalam sambutan tersebut beliau menyampaikan terimaksasih kepda Yayasan yang telah menyelenggarakan lembaga pendidikan anak usia dini di lingkungan mereka, beliau menceritakan bahwa mereka sebagai orang tua sangat susah dalam mengajarkan membaca dan menulis bagi anak sendiri, beliau bercerita tentang masa sekolahnya dulu kalau mau menulis saja susah sampai nangis-nangis karena zaman waktu dia sekolah belum ada TK. Beliau berterimakasih kepada para dewan guru dengan sabar telah mendidik anaknya sehingga bisa berhasil dan beliau berharap agar pihak YMKB bisa membuka sekolah ke jenjang SD agar anaknya bisa melanjutkan pendidikan karena beliau telah merasakan keberhasilan yang didapat anaknya selama sekolah di menara serafim.
Pada acara tersebut orang tua murid dari Hazel Alvandia Subekti menyampaikan sambutan mewakili orang tua murid TK Cahaya Kasih. Ia  sangat berterima kasih kepada YMKB yang telah membuka layanan pendidikan umum pada TK CK sehingga anaknya bisa menimba sejuta pengalaman belajar. Selanjutnya ayahanda dari Hazel yang akrab disapa Bapa Hazel sangat berterima kasih karena anaknya menjadi anak yang berkarakter dan berilmu dari belum tau menjadi bisa baca dan tulis sejak belajar di TK CK. beliau berterima kasih kepada dewan guru yang dengan penuh dedikasi telah mendidik anaknya. Dan beliau menyampaikan harapannya agar sekolah yang ada dibawah binaan YMKB terus berkembang.
Selanjutnya laporan  akademik dari Ka. TK Menara Serafim  Ibu. Ester Marbun, S.Pd dalam laporan dan sambutan tersebut beliau menyampaikan terimaksaih kepada orang tua murid yang telah mempercayakan lembaga pendidikan Menara Serafim sebagai tempat belajar yang tepat bagi anak nya, Ibu ester menyampaikan aspek-aspek perkembangan sebagai indikator kelulusan anak didik, seperti yang ia sampaikan bahwa anak-anak yang kami luluskan mencakup penilaian perkembangan seperti perkembanga bahasa anak contoh : anak yang awalnya masuk bisa bicara satu kata sekarang sudah bisa bicara lancar, perkembangan kognitif anak yang belum bisa menulis bisa menulis, membaca, berhitung dll. Beliau berpesan kepada anak didik yang di wisudahkan agar terus rajin-rajinlah belajar.
Sambutan dan laporan akademik dari Ka. TK Cahaya Kasih Tertius, S.Pd, MM dalam sambutan tersebut mengucapkan penghargaan yang setinggi- tingginya kepada para dewan guru yang telah meluangkan waktu tenaga dengan penuh dedikasi mengajar, mendidik, membina anak didik dari nol/ belum tau menjadi tau, belum mengerti menjadi mengerti, dari biasa menjadi luar biasa “From Zero To Hero”. dan ia berterimakasih kepada orang tua murid yang telah mempercayakan dan memilih Lembaga Pendidikan kami sebagai tempat/ pusat belajar dan bermain bagi putra-putrinya. Beliau menyampaikan bahwa Tugas Lembaga Pendidikan TK Cahaya Kasih untuk mendidik, membina, dan melayani para anak didik selesai. Tetapi proses pembelajaran bagi anak tidak akan pernah berhenti, belajar tidak terbatas pada ruang dan waktu, belajar tidak terbatas pada bangku sekolah.  Tantangan pendidikan bagi anak saat ini sangat berat denga berbagai masalah klasik pergaulan bebas, kekerasan dan pelecehan, narkoba, radikalisme, budaya korupsi, peran media sosial sangat tinggi oleh karena itu peran keluarga/ org tua sangat penting untuk keberhasilan anak. Beliau menyampaikan bahwa anak-anak yang di  luluskan saat ini mereka calon generasi emas bangsa karena 29 tahun kedepan Negara indonesia memasuki usi 100 tahun  kemerdekaan mereka calon pemimpin yang akan menduduki kursi-kursi birokrasi,  ia berpesan untuk  para alumni anak-anak TK Cahaya Kasih Jadilah anak cerdas, kreatif , mandiri, Rajin-rajinlah belajar dan taat kepada orang Tua. Kejarlah cita-cita setinggi langit.
Puncak dari acara tersebut adalah prosesi dan pelantikan wisuda yang dimuali dari TK Cahaya Kasih. Anak didik dipanggil satu-persatu kedepan sambil disebutkan cita-cita mereka. Setelah di kalungi medali anak-anak menyampaikan ikrar wisudawan/ wisudawati yang isinya janji , bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, cinta tanah air, mengamalkan ilmu yang didapat, mematuhi norma yang berlaku, dan menjunjung tinggi nama lembaga TK Cahaya Kasih. Selanjutnya wisudawan menyanyikan lagu Bagi mu Negeri. Selanjutnya prosesi pelantikan TK Menara Serafim Anak didik dipanggil satu-persatu kedepan sambil disebutkan cita-cita mereka terlihat keceriaan di raut wajah anak didik bahwa ada harapan masa depan bagi mereka. Setelah pengalungan medali dan penerimaan ijazah tanda kelulusan, para wisudawati/ wisudawan dari TK Menara Serafim dan TK Cahaya Kasih secara bersama-sama menyanyikan lagu Terimakasih Guru ku. Dan doa restu bagi wisudawan yang disampaikan oleh Pdt. Daniel Sugeng Adi Suprapto dalam doanya beliau menyampaikan permohonan kepada Tuhan agar anak didik yang diwisudakan selalu beriman teguh, berilmu, berahlak, memiliki masa depan yang gemilang dan menjadi anak yang berbakti pada orang tua, Bangsa dan Negara.
Akhir dari acara ini Doa Penutup di sampaikan Oleh Pdt. Hendroto Halim dalam doanya beliau menyampaikan permohonan kepada Tuhan agar anak-anak yang di luluskan menjadi anak yang berkarakter, berilmu, dan beliau memberkati orang Tua murid agar menjadi orang tua yang baik dalam mendidik anaknya. Selanjutnya beliau meyerahkan perjalanan pulang para orang tua dan wisudawan kedalam tangan Tuhan. (Tertius)



Foto : Ustazah Sari saat Doa Pembukaan

Foto : sambutan Pdt. Daniel Sugeng Adi Suprapto

Foto: pengalungan Medali Oleh Pdt. Mary Hartanti, D.Min

Foto: Pemberia tanda kelulusan oleh Pdt. Hendroto Halim

Foto: Dokumentasi bersama usai pelantikan

Foto: Tarian Yamko Rambe

Foto : Tarian Merah Putih

Kamis, 05 Juli 2012

PENGEMBANGAN MOTORIK MELALUI METODE SOSIODRAMA



BAB I PENDAHULUAN
A.   Latar belakang
Dalam Undang-Undang Sisdiknas tahun 2003 pasal 1 ayat 14 disebutkan bahwa:   “Pendidikan anak usia dini adalah suatu upaya pembinaan yang ditujukan kepada anak sejak lahir sampai dengan usia enam tahun yang dilakukan melalui pemberian rangsangan pendidikan untuk membantu pertumbuhan dan perkembangan jasmani dan rohani agar anak memiliki kesiapan dalam memasuki pendidikan lebih lanjut (UU Nomor 20 tahun 2003 pasal 1 butir 14).
Anak usia dini adalah sekelompok anak yang berada dalam proses pertumbuhan dan perkembangan yang bersifat unik. Artinya memiliki pertumbuhan dan perkembangan fisik (koordinasi motorik halus dan kasar), kecerdasan kognitif (daya pikir, daya cipta), sosio emosional, bahasa dan komunikasi yang sesuai dengan tingkat pertumbuhan dan perkembangan yang sedang dilalui anak tersebut.
Pada tahap usia ini perkembangan fisik anak berkembang sangat pesat. Pada masa ini adalah saat yang ideal untuk mempelajari atau mengembangkan keterampilan motorik.
Dalam pembelajaran di kelas dalam mengembangkan perkembangan motorik anak perlu menggunakan metode yang menyenangkan bagi anak
     Maka disini seorang guru harus lebih kreatif atau pintar dalam memilih metode apa yang paling tepat digunakan untuk memberikan semangat atau motivasi dalam belajar, sehingga menjadikan suasana belajar yang menyenangkan.
     Metode tersebut adalah metode sosiodrama. Karena Metode sosiodrama sangat disenangi oleh anak-anak, sehingga dapat mempengaruhi jiwa anak, dapat mampu menarik anak untuk lebih senang dalam belajar. Melalui metode sosiodrama anak juga bisa tau proses,atau praktek langsung.
metode role playing yang dipergunakan secara baik dan tepat oleh guru dalam proses belajar mengajar rupanya mempunyai peranan dalam meningkatkan aktivitas belajar siswa
A.   Tujuan
    Tujuan penggunaan metode belajar dalam mengembangkan perkembangan motorik anak adalah agar dapat menciptakan suasana belajar yang menyenangkan bagi anak.
B.   Manfaat
Penggunaan metode pembelajaran dalam pengembangan motorik diharapkan berguna bagi guru, anak masyarakat maupun sekolah, antara lain :

 Bagi guru, agar mampu memilih metode pembelajaran dengan memberikan kegiatan yang menyenangkan bagi anak sebagai upaya menstimulasi potensi anak, agar dapat meningkatkan perkembangan motorik dan Bagi anak, agar memperoleh kesenangan dan kegembiraan melalui metode pembelajaran yang di berikan guru


 
BAB II LANDASAN TEORI

A.Hakekat perkembangan Motorik
1.        Perkembangan
      Menurut Santrok dan Yussen bahwa perkembangan adalah pola gerakan atau perubahan yang dimulai pada saat terjadi pembuahan dan berlangsung terus selama siklus kehidupan.
      
       Hurlock mengartikan pertumbuhan dan perkembangan tidak dapat berdiri sendiri, pertumbuhan berkaitan dengan perubahan kuantitatif yaitu peningkatan ukuran dan struktur. Tidak saja individu menjadi lebih besar secara fisik, tetapi ukuran dan struktur organ dalam dan otak meningkat. Akibat adanya pertumbuhan otak, individu mempunyai kemampuan yang lebih besar, belajar mengingat dan berpikir. Individu tumbuh, baik secara mental ataupun fisik. Sebaliknya perkembangan, berkaitan dengan perubahan kualitatif dan kuantitatif, ia dapat didefinisikan sebagai deretan progresif dan perubahan yang teratur dan koheren. Progresif  menandai bahwa perubahannya terarah, membimbing mereka maju dan bukan mundur, teratur dan koheren menunjukan adanya hubungan nyata antara perubahan yang terjadi dan yang telah mendahului atau yang akan mengikutinya.
     Kesimpulan dari beberapa definisi di atas adalah bahwa perkembangan tidak terbatas pada pengertian pertumbuhan yang semakin membesar, melainkan di dalamnya juga terkandung serangkaian perubahan yang berlangsung secara terus menerus dan bersifat tetap dari fungsi-fungsi jasmaniah dan rohaniah yang dimiliki individu menuju ketahap kematangan melalui pertumbuhan, kematangan dan belajar.
2.      Fase-fase Perkembangan.
            Untuk memudahkan pemahaman tentang perkembangan maka dilakukan pembagian berdasarkan waktu-waktu yang dilalui manusia dengan sebutan fase. Santrok dan Yussen membaginya atas lima fase yaitu:
1). Fase pranatal (saat dalam kandungan)
     Adalah waktu yang terletak antara masa pembuahan dan masa  kelahiran. Pada saat ini terjadi pertumbuhan yang luar biasa dari satu sel menjadi satu organisme yang lengkap dengan otak dan kemampuan berprilaku dihasilkan dalam waktu lebih kurang sembilan bulan.
2). Fase bayi
     Adalah saat perkembangan yang berlangsung sejak lahir sampai 18 atau 24 bulan. Masa ini adalah masa yang sangat bergantung kepada orang tua. Banyak kegiatan-kegiatan psikologis yang baru dimulai misalnya bahasa, koordinasi, sensori motor dan sosialisasi.
3). Fase Kanak-kanak awal
     Adalah fase perkembangan yang berlangsung sejak akhir masa bayi sampai 5 atau 6 tahun, kadang-kadang disebut masa prasekolah. Selama fase ini mereka belajar melakukan sendiri banyak hal dan berkembang keterampilan-keterampilan yang berkaitan dengan kesiapan untuk bersekolah dan memanfaatkan waktu selama beberapa jam untuk bermain sendiri ataupun dengan temannya. Memasuki kelas atau SD menandai berakhirnya fase ini.
4). Fase kanak-kanak tengah dan akhir
     Adalah fase perkembangan yang berlangsung sejak kira-kira umur 6 sampai 11 tahun, sama dengan masa usia SD. Anak-anak menguasai keterampilan-keterampilan dasar membaca, menulis, dan berhitung. Secara formal mereka mulai memasuki dunia yang lebih luas dengan budayanya. Pencapaian prestasi menjadi arah perhatian pada dunia anak, dan pengendalian diri sendiri bertambah pula.
5). Fase remaja
     Adalah masa perkembangan yang merupakan transisi dari masa kanak-kanak kemasa dewasa awal, yang dimulai kira-kira 10 sampai 12 tahun dan berakhir kira-kira umur 18 sampai 22 tahun. Remaja mengalami perubahan-perubahan fisik yang sangat cepat, perubahan perbandingan ukuran bagian-bagian badan, berkembangnya karakteristik seksual seperti membesarnya payudara, tumbuhnya rambut pada bagian tertentu, dan perubahan suara. Pada fase ini dilakukan upaya untuk mandiri dan pencarian identitas diri. Pemikirannya lebih logis, abstrak dan idealis. Semakin lama banyak waktu dimanfaatkan di luar keluarga.
                  Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa semua anak mengalami perkembangan sesuai dengan fase perkembangannya, tetapi antara satu anak dengan anak yang lain tidak sama kecepatan perkembangannya dikarenakan setiap individu berbeda secara biologis dan genetik, oleh karena itu sebagai orang tua dan pendidik tidak boleh menyamakan atau membanding-bandingkan antara satu anak dengan yang lainnya.

3.         Tugas Perkembangan pada Masa Kanak-kanak
Tugas perkembangan menurut Robert J. Havighurst adalah sebagian tugas yang muncul pada suatu periode tertentu dalam kehidupan individu, yang merupakan keberhasilan yang dapat memberikan kebahagiaan serta memberi jalan bagi tugas-tugas berikutnya. Kegagalan akan menimbulkan kekecewaan bagi individu, penolakan oleh masyarakat dan kesulitan untuk tugas perkembangan berikutnya. Menurutnya setiap tahap perkembangan individu harus sejalan dengan perkembangan aspek-aspek lainnya yaitu fisik, psikis, serta emosional, moral dan sosial.
                Berikut ini tugas perkembangan pada masa kanak-kanak:
1). Belajar berjalan
2). Belajar makan makanan padat
3). Belajar mengendalikan gerakan badan
4). Mempelajari peran yang sesuai dengan jenis kelaminnya
5). Memperoleh stabilitas fisiologis
6). Membentuk konsep-konsep sederhana tentang kenyataan sosial     dan fisik
7). Belajar menghubungkan diri secara emosional dengan orang tua, kakak, adik, dan orang lain
8). Belajar membedakan yang benar dan yang salah.
     Melalui pemahaman tentang tugas perkembangan masa kanak-kanak ini, diharapkan akan menjadi suatu pegangan dan pedoman bagi pendidik untuk membantu anak mencapai tugas perkembangan berikutnya

3. perkembangan Motorik
A.   Apa motorik itu? Dan bagaimana cara kerja nya?
Yang di maksud dengan motorik adalah segala sesuatu yang ada hubungan nya dengan gerak-gerak tubuh. Dalam perkembangan mororis unsur-unsur yang menentukan adalah otot,saraf,dan otak. Ketiga unsur-unsur itu melaksanakan masing-masing peranan nya secara”interaksi positif”,artinya unsur-unsur yang satu saling berkaitan,saling menunjang,saling melengkapi dengan unsur yang lain untuk mencapai kondisi motoris yang lebih sempurna.
keterampilan motorik di bagi menjadi dua bagian yaitu keterampilan motorik halus dan keterampilan motorik kasar.
Keterampilan motorik halus melibatkan gerakan yang di atur secara halus contoh nya: menggenggam mainan,mengancing baju,atau melakukan apapun yang memerlukan keterampilan tangan

Ketrampilan motorik kasar yang merupakan keterampilan yang meliputi aktifitas otot besar,seperti menggerakan lengan dan berjalan

Dan patut diingat, perkembangan setiap anak tidak bisa sama, tergantung proses kematangan masing-masing anak.
              Berikut tahapan-tahapan perkembangannya:
Usia 1-2 tahun
Motorik Kasar
Motorik Halus
• merangkak
• berdiri dan berjalan beberapa langkah
• berjalan cepat
• cepat-cepat duduk agar tidak jatuh
• merangkak di tangga
• berdiri di kursi tanpa pegangan
• menarik dan mendorong benda-benda berat
• melempar bola
• mengambil benda kecil dengan ibu jari atau telunjuk
• membuka 2-3 halaman buku secara bersamaan
• menyusun menara dari balok
• memindahkan air dari gelas ke gelas lain
• belajar memakai kaus kaki sendiri
• menyalakan TV dan bermain remote
• belajar mengupas pisang

Usia 2-3 tahun
Motorik Kasar
Motorik Halus
• melompat-lompat
• berjalan mundur dan jinjit
• menendang bola
• memanjat meja atau tempat tidur
• naik tangga dan lompat di anak tangga terakhir
• berdiri dengan 1 kaki
• mencoret-coret dengan 1 tangan
• menggambar garis tak beraturan
• memegang pensil
• belajar menggunting
• mengancingkan baju
• memakai baju sendiri
Usia 3-4 tahun
Motorik Kasar
Motorik Halus
• melompat dengan 1 kaki
• berjalan menyusuri papan
• menangkap bola besar
• mengendarai sepeda
• berdiri dengan 1 kaki
• menggambar manusia
• mencuci tangan sendiri
• membentuk benda dari plastisin
• membuat garis lurus dan lingkaran cukup rapi
Usia 4-5 tahun
Motorik Kasar
Motorik Halus
• menuruni tangga dengan cepat
• seimbang saat berjalan mundur
• melompati rintangan
• melempar dan menangkap bola
• melambungkan bola
• menggunting dengan cukup baik
• melipat amplop
• membawa gelas tanpa menumpahkan isinya
• memasikkan benang ke lubang besar

B.Metode Sosiodrama

Role playing atau disebut juga dengan istilah sosiodrama adalah permainan yang dilakukan oleh anak didik tentang satu situasi. Kegiatan tersebut biasanya spontan tanpa dipersiapkan atau dilatih terlebih dahulu. Kegiatan tersebut dilaksanakan tanpa menggunakan kostum atau naskah cerita tertentu. Latar belakang dari sesuatu situasi didiskusikan dan kemudian bagian-bagian yang ada diseleksi. Biasanya anak didik memilih di antara beberapa topik yang diberikan kepada mereka. Naskah pendek yang dibawakan biasanya sudah mengandung situasi permasalahan. Dan sesudah sosiodrama berlangsung masing-masing individu mendiskusikan bagaimana perasaan-perasaan mereka.
Main peran disebut juga main simbolik, pura-pura, make-believe, fantasi, imajinasi, atau main drama, sangat penting untuk perkembangan kognisi, sosial, dan emosi anak pada usia tiga sampai enam tahun (Vygotzky, 1967; Erikson, 1963).
Metode role playing (bermain peranan) pada pengajaran yang direncanakan secara baik, dapat menanamkan pengertian peranan orang lain pada kehidupan bermasyarakat, menanamkan kemampuan bertanggung jawab dalam bekerja sama dengan orang lain, menghargai pendapat dan kemampuan orang lain, dan belajar mengambil keputusan dalam hubungan kerja kelompok.
Keuntungan penggunaan role playing menurut Cheppy H.C. (1980:124-125) yaitu:
  1. Membantu anak didik untuk berlaku, berpikir dan merasakan apa yang dirasakan orang lain.
  2. Menggambarkan situasi hubungan antarmanusia secara realistis.
  3. Dapat mengungkapkan sejarah kehidupan untuk anak didik.
  4. Mengembangkan daya imajinasi anak didik.
  5. Memperkaya hal-hal baru dalam belajar mengajar.
  6. Menumbuhkan perasaan dan emosi dalam belajar.
  7. Memberanikan anak didik berhubungan dengan masalah-masalah kontroversial dengan cara yang realistis.
  8. Berguna untuk mengubah sikap.
Sedangkan kelebihan dan kekurangan metode sosiodrama atau role playing menurut Syaiful Bahri Djamarah dan Aswan Zain (2006:89-90), adalah sebagai berikut:
  1. Kelebihan metode role playing
    1. Siswa melatih dirinya untuk melatih, memahami, dan mengingat isi bahan yang akan didramakan. Sebagai pemain harus memahami, menghayati isi cerita secara keseluruhan, terutama untuk materi yang harus diperankannya. Dengan demikian, daya ingatan siswa harus tajam dan tahan lama.
    2. Siswa akan terlatih untuk berinisiatif dan berkreatif. Pada waktu main drama para pemain dituntut untuk mengemukakan pendapatnya sesuai dengan waktu yang tersedia.
    3. Bakat yang terdapat pada siswa dapat dipupuk sehingga dimungkinkan akan muncul atau tumbuh bibit seni drama dari sekolah. Jika seni drama mereka dibina dengan baik kemungkinan besar mereka akan menjadi pemain yang baik kelak.
    4. Kerja sama antarpemain dapat ditumbuhkan dan dibina dengan sebaik-baiknya.
    5. Siswa memperoleh kebiasaan untuk menerima dan membagi tanggung jawab dengan sesamanya.
    6. Bahasa lisan siswa dapat dibina menjadi bahasa yang baik agar mudah dipahami orang lain.

  1. Kelemahan metode role playing
    1. Sebagian besar anak yang tidak ikut bermain drama mereka menjadi kurang kreatif.
    2. Banyak memakan waktu, baik waktu persiapan dalam rangka pemahaman isi bahan pelajaran maupun pada pelaksanaan pertunjukan.
    3. Memerlukan tempat yang cukup luas, jika tempat bermain sempit menjadi kurang bebas.
    4. Sering kelas lain terganggu oleh suara pemain dan para penonton yang kadang-kadang bertepuk tangan, dan sebagainya.


BAB III. KEGIATAN MENGEMBANGKAN MOTORIK
 ANAK USIA DINI DENGAN METODE SOSIODRAMA
Kelompok B
Tema                           : Tanaman
Sub Tema                    : Mengenal tanaman hias
Indikator                      : Anak dapat mengenal tanaman bunga mawar, dan bunga melati
Kegiatan                      : Anak memetik bermacam-macam bunga di halaman sekolah
Metode                       : Bermain peran
Tujuan                         : 1.  Mengembangkan aspek afektif motorik dan   aspek kognitif
                                       2.  Merangsang untuk berfikir dan memecahkan masalah
                                       3.  Menumbuhkan rasa tanggung jawab
Alat dan bahan            : Kebun bunga buatan
                                      Bahanya kertas asturo, lem dan dobel tif
Langkah-Langkah        : 1. Guru harus menerangkan kepada siswa mengenai teknik sosiodrama
Bermain Peran                        2. Menentukan pokok persoalan /tema
                                       3. Memilih para pelaku
                                       4. Mempersiapkan peranan
                                       5. Mempersiapkan para penonton
                                       6. Pelaksanaan sosiodrama
                                       7. Follow up
Evaluasi                       : Setelah pelaksanaan kegiatan anak merasa terhibur, sangat senang peran   yang diberikan ibu guru.  Kegiatannya berjalan dengan baik, walaupun masih banyak kekurangan
                         


Foto kegiatan

    


Bab.IV Penutup
a.    Kesimpulan
Anak usia dini adalah sekelompok anak yang berada dalam proses pertumbuhan dan perkembangan yang bersifat unik. Artinya memiliki pertumbuhan dan perkembangan fisik (koordinasi motorik halus dan kasar), kecerdasan kognitif (daya pikir, daya cipta), sosio emosional, bahasa dan komunikasi yang sesuai dengan tingkat pertumbuhan dan perkembangan yang sedang dilalui anak tersebut.
Pada tahap usia ini perkembangan fisik anak berkembang sangat pesat. Pada masa ini adalah saat yang ideal untuk mempelajari atau mengembangkan keterampilan motorik
Untuk itu dalam pendidikan di sekolah guru mempunyai peran yang sangat penting dalam mengembangkan perkembangan motorik anak penerapan pembelajaran guru harus menciptakan suasana yang menyenangkan bagi anak dengan memilih metode yang dapat meningkatkan minat belajar siswa.
b.    Saran
Dalam mengembangkan perkembangan motorik anak dalam pembelajaran guru harus menciptakan suasana belajar yang menyenangkan bagi anak dengan memilih metode pembelajaran yang dapat menumbuhkan minat belajar anak.



DAFTAR PUSTAKA
Desmita, Psikologi Perkembangan (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2008)
Elizabeth B. Hurlock, Perkembangan Anak I (Jakarta: Erlangga, 1991)
John W.Santrock, Perkembangan Anak I(Jakarta: Erlangga, 2007)
http://www.infodiknas.com/207-pengaruh-bermain-peran-role-playing-dalam-meningkatkan-pembelajaran-bahasa-inggris/